Kamis, 03 Mei 2012
citarasa cinta sebuah visi
hujan lebat mengguyur jakarta sore,
ba'da magrib harus mengisi pengajian anak-anak,
aku masih saja disibukkan dengan urusan YOUTHCARE,
hari-hari ini akan sangat disibukkan mengurus YOUTHCARE,
ah...mungkin tak hanya hari ini, tapi sebelumnya, kini, dan nanti,
tepat jam 7 malam aku sampai komplek rumah jabatan anggota (RJA),
langkah kakiku kutuju masjid di komplek itu,
saat sedang menunggu adzan Isya seusai shalat tahiyat masjid,
tiga murid-muridku menyusul, tiga anak dengan satu motor itu nampak semangat ikut pengajian.
masih dengan keteladanan kepeimpinan Al-Fatih,
itu yang jadi materi pengajian anak-anak itu,
beberapa video dokumenter kuputar untuk memancing pemahaman mereka tentang keteladanan AL-fatih,
dan Alhamdulillah,
beberapa murid pengajianku sudah ada yang pernah ke Konstantinopel,
pernah ke Istanbul,
saat video memutar tentang Istana Sophia,
salah satu anak setengah teriak bilang "aku pernah kesana kak..."
dengan semangat aku menjelaskan kisah heroik Muhammad Al-fatih,
diselingi video dokumenter tentang kejayaan Turki Utsmani.
dan anak-anak itu sangat antusias,
pengajian terhenti saat tuan rumah menghidangkan makanan,
mie goreng special, yummi...
dan anak-anak itu melahap dengan nikmatnya,
usai mengisi perut kami lanjutkan lagi,
anak-anak kelas 2 SMP itu asyik mendengarkan kisahku.
21.30 pengajian usai,
aku mengantar 3 anak yang tdinya datang dengan motor,
menembus rintik hujan,
melewati ramainya jalan ibukota.
jam 11 aku sudah ada janji lain,
menemui salah satu sahabat lama,
di sebuah cafe di bilangan Tebet,
sebuah pertemuan setelah sekian lama terpisah,
aku menuju cafe itu dengan ojek butut,
sementara dirinya ditemani calon istrinya dengan mobil mewah,
pakaian mewah...dan masih sama....sepuntung rokok menyala.
awalnya dia agak kaget,
mengiranya aku akan datang dengan kendaraan pribadi,
dengan setelan keren atau lainnya,
haha...aku datang dengan batik kumalku,
setelan celana dan sendal gunung,
namun semua indah kubalut dengan senyuman sumringahku,
aku tak peduli,
yang kupedulikan adalah pertemuan itu, silaturahim itu...
"masih sibuk ngurusin anak-anak lu nan?"
pertanyaan pertama yang terlontar darinya.
aku hanya tersenyum tak menjawab,
lalu kutanyakan kembali, tentang dirinya,
ya...dia sekarang menjadi seorang PNS sukses,
karirnya melonjak setelah usai meraih gelar S-2nya,
aku dulu tau dia menjadi PNS karena ayahnya juga PNS,
ah entahlah, itu dunianya...
mobil pribadi, rumah pribadi (meski baru mau nyicil),
dan kemewahan penampilannya,
entah pertemuan itu karena dia ingin pamer denganku atau yang lain,
namun kami tetaplah sahabat....
aku bisa memahaminya,
akupun hanya bsia mendoakan semoga semuanya ada keberkahan,
"nan gua bingung lu masih ngurusin itu aja.."
demikian saat dia lama mencveritakan tentang dirinya.
"inget janji gua dulu?" tanyaku...
dan dia mengingatnya,
tentang janji
"gua akan hidup dengan jalan yang gua pilih. gua punya visi. dan semua akan gua lakukan untuk visi gue. hingga tercapai atau gua mati diperjalanan mencapainya"
citarasa cinta,
seperti dia menikmati hidupnya,
seperti aku menikmati hidupkua,
dan citarsasa cinta sebuah visi,
yang terus membuatku bertahan.
tak sekedar bertahan, tapi membuat perubahan, bertumbuh dan berkembang,
dan diskusi malam tadi hingga pagi,
semua mengisahkan citarasa cinta,
tentangku dan tentang dirinya...
dia dengan kehidupannya..
aku dengan visiku...
jam 01.00 kami berpisah,
dia mengantarku sampai jalan besar,
aku menolaknya mengantarku smapai rumah,
"antar calon istrimu saja, rumahnay lebih jauh" ujarku saat berusaha menolak ajakannya.
dan sampai rumah,
aku baru sadar kunci kamarku tertinggal di kantor YOUTHCARE,
alhasil harus tidur di depan tivi, di bangku...
dan terbangun jam 3 pagi untuk melanjutkan langkah,
memperjuangkan visi...
citarasa cinta sebuah visi,
hanya aku yang bisa merasakan,
dan mereka yang memiliki visi,
bukan bagaimana hidup kita,
tapi bagaimana kontribusi kita.
citarasa cinta sebuah visi,
untuk YOUTHCARE multi kontribusi,
pagi segar ibukota,
dibawah langit di markas peradaban, YOUTHCARE.
07.00 WIB 4 mei 2012
Mokhamad Kusnan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar