Senin, 10 Oktober 2011

saat si kecil meminta cinta,


namanya cia,
lengkapnya ILISYA HELZIKA TOBING,
si mungil tembem yang kini usianya beranjak 13 bulan,
di suianya yang baru lewat sebulan dari setahun itu, ia mulai bicara.
entah apa yang diucapkannya, dia lebih sering teriak,
kadang saat kuamati, ada saat-saat tertentu dia teriak,
ada saat-saat tertentu dia menangis,
ekspresi, dia mencoba mengekpresikan diri "aku mau itu" atau "aku mau ini"

kadang dia teriak lantang,
tak jelas apa yang diteriakkan, sering hanya beberapa huruf vokal, atau beberapa penggal kata, tak jelas, tapi pesannya nyata, DIA TERIAK.
saat-saat dia sendiri, dia akan berteriak,
atau saat-saat dia bosan dengan sesuatu, dia juga teriak.
butuh kejelian khusus untuk memahami apa yang diteriakkan,
tapi setidaknya ada pesan,
ada yang ingin disampaikan. dia bicara, dia berisyarat.
dia ingin dipahami, dia ingin dibantu...

kadang juga dia menangis,
di bangun tidur, di saat makan sulit,
tangisnya pun unik, dia takkan berhenti menangis sebelum inginnya dipenuhi,
atau minimal inginnya dipahami,
karena seringkali keinginannya hanya ekpresi kekesalannya,
atau pesan "aku ingin disayangi" yang berwujud pada sebuah benda,
intinya adalah, dia "butuh cinta"

sahabat,
siapaun dia, entah Cia, anda, atau bahkan saya,
sejatinya punya keinginan terdalam yang kadang kala diekpresikan dalam wujud lain,
CINTA, sejatinya itulah yang diharapkan.
namun kadang berubah bentuk menjadi benda,
menjadi tindakan,
menjadi citarasa, warna,

seorang anak kecil misal,
menangis dan meronta ingin dibelikan mainan,
hanya karena temannya memiliki mainan itu.
tapi sang orang tua tidak punya cukup uang,
alhasil si anak hanya mendapat mainan bentuk lain,
berbeda jauh dari mainan yang dia minta di awalnya,
pertama agak tak suka, tapi akhirnya dia menyukai, mencintai.

konten mainan, atau sebuah tempat wisata,
hanyalah sebuah bentuk lain dari apa yang sebenarnya dia inginkan....CINTA.


ketika kita belajar dari balita,
mereka tulus hanya membutuhkan cinta,
yang berwujud lain,
perhatian, kasih sayang,
seringkali kita masih belum memahami,
kadang wujudnya tangisan, teriakkan, tapi intianya dia butuh...CINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar