Selasa, 27 Maret 2012

aku mencintainya....


aku mencintainya...
demikian ucapannya,
singkat,
namun demikianlah kesaktian kata itu,

namanya Fransiscus Haryono,
seorang katolik taat,
namun malam itu dia kembali kepada kebenaran, kembali Islam,
kisahnya cukup rumit,

haryono kecil lahir kembar,
di rumah sakit Elishabet, Metro, lampung.
beliau lahir tahun 60an,
lahir dari keluarga muslim miskin,
dan kemudian setelah kelahirannya,
sang bayi kembar terpisah,
sang ibu wafat,
dan sang ayah sangat sedih kehilangan,
tak lagi mengurus bayi,
dan kedua bayi dibawa dua ibu yang berbeda,

"kembaranku katanya dibawa seorang muslim taat,
aku dibawa keluarga katolik,
hingga dewasa bahkan sampai mandiri"

hingga suatu saat,
ayah katolikku menjelang wafat, memberikan sebuah wasiat,
bahwa aku ternyata bayi yang dipungut,
kembaran dari keluarga muslim miskin,
di surat wasiat itu diceritakan tentangku,
tentang rumashsakit kelahiranku,
tentang keluargaku,
dan kampungku,

malam kemarin,
saat aku sedang mengisi liqo,
dan mengajak binaanku shalat bejamaah di sebuah masjid,
di belakang komplek kalibata indah,
aku menjumpai beliau,
dan beliau mnceritakan semuanya,

"sejak ayah katolikku memberikan wasiat itu,
keluarga kami dalam kebimbangan,
istriku mendapatkan hidayah terlebih dahulu,
dan juga kedua anak pertamaku,
tinggal aku dan ketiga anak kecilku,
dalam proses meyakinkan diri sebelum masuk islam,"
demikian ceritanya,

"istriku,
dialah sang pembuka pintu hidayah,
hampir setiap saat selalu mengajakku diskusi,
tentang kebenaran Islam dan kemuliaannya,
tentang kebenaran bahwa sejatinya sejak dalam kandungan kita semua adalah Islam,
orang tua kita saja yang menjadikan kita tidak islam,
bahkan, pernah suatu saat kami harus berpisah rumah,
hanya karena egoku tak menerima perpindahan agamanya,
namun istriku bersikukuh tetap dengan Islam,
dan mantap dengan keislamannya,
sejak pertama masuk islam istriku langsung mengenakan pakaian penutup kepala,
dan dengan penuh perhatian mengajakku nkepada Islam,
pekerjaan yang sangat menyita waktu tak kunjung membuka hatiku,
aku sangat jarang bertemu dengannya"

"aku mencintainya,,,"
demikian ucap istriku,
saat dia tetap tinggal bersamaku meski aku belum juga ikut masuk islam,
awalnya keluarganya menyarankan untuk meninggalkanku,
atau meminta cerai dariku,
namun istriku penuh kesabaran membimbingku,

sejak masuk islamnya dia,
dia tak pernah mengurangi perhatian dan sayangnya padaku,
perlahan dia tuntukkan bukti kasih sayangnya,
dan selalu memberikan bukti bahwa islam itu lebih penuh kasih,
penuh cinta dan sayang, penuh perhatian,

aku mencintainya,
sebuah kisah kembalinya seorang pada Islam,
tentang cinta seorang istri pada suaminya,
tak hanya cinta semu,
namun cinta yang sudah menjalar dalam keimanan,
dan cinta itulah yang menyatukan kembali,
sang suami ikhlas dan yakin dengan kebenaran islam,
kembali pada islam,

aku mencintainya...
jelang magrib,
mendung di ibukota,
18.08 WIB 27 MARET 2012
Mokhamad Kusnan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar