demikian ucapannya singkat,
sambil terus dengan kesibukannya,
keringat deras mengalir di dahinya,
setelah diusap,
sang keringat terus mengalir,
mulai dari mengupas bawang,
dan naik turun memenuhi panggilanku,
"tolong ini...tolong itu.."
belum lagi mengerjakan perintah sang tukang masak,
"tolong belikan ini di pasar...
tolong angkatkan ini..
tolong ini..tolong itu..."
dialah mul,
dia bukan panitia ARABIC YOUTHCAMP,
dia bukan juga pengurus YOUTHCARE,
namun dua hari kemarin dia paling banyak kerjanya yang kulihat,
dapur kawan,
inilah medan jihadku dan beberapa yang lain di ARABIC YOUTHCAMP,
kalo biasanya selalu bertampang muka di depan peserta,
kali ini harus berhadapan dengan bumbu dan kompor,
tak ada yang melihat,
berkutik di sekitar kamar mandi dan dapur,
namun inilah sinergi kawan,
bahwa inilah indahnya kerja jamaah,
dimanapun tempat juang kita,
dimanapun medan jihad kita,
di lapangan atau di belakang layar,
sekedar menjaga alat sound tetap bersuara lantang,
memgang kamera tetap mengabadikan gambar,
memegang mic dan berorasi,
menemani peserta dan mencerdaskannya,
mondar mandir mengambil barang,
atau....berjibaku dengan kompor dan pisau..
inilah indahnya kerja jamaah,
pernah seorang ustad mengatakan,
"itulah indahnya kerja jamaah,
antun hanya bertugas mencuci piring,
ratusan piring kotor peserta menjadi santapan antum,
namun pahala kegiatan seluruhnya antum juga dapat.
ada yang hanya menjaga alat sound,
memastikan bisa terus bersuara lantang,
namun pahala antum pahala semua kegiatan"
"bahkan untuk tim konsumsi,
kerjaan antum hanya mengupas bawang,
air mata antum karena perihnya,
atau hanya mencuci piring peserta,
atau mondar-mandir ke pasar membeli perlengkapan,
atau menjaga masakan agar tak sampai gosong,
hanya di dapur, tanpa ada seoangpun melihat,
dan semua kegiatan berjalan,
bahkan itu bisa lebih baik,
angtum terjaga dari riya,
antum tetap mendapat pahala jamaah,
pahala kegiatan itu seluruhnya"
semoga jadi amal...
itu ucapan singkat jawabnya,
saat aku mengatakan permintaan maaf,
sudah membebani tugas saat liburnya,
dengan segala pekerjaan yang menyita seluruhnya,
bahkan 2 hari tak sempat memejamkan mata,
semoga jadi amal...
demikian diucapkannya,
dia mungkin minim ilmu agama,
atau pemahaman dalam jamaah dan dakwah,
namun ucapan ringan itulah motivasinya,
dia tetap tangguh meski berkali-kali aku tegur saat dia salah,
semoga jadi amal...
demikian singkat ucapannya,
salbil membungkus aktivitasnya dengan senyuman,
seolah semua gundah hati tak lagi dirasakan,
hanya dihadapan Tuhannya kerisauan itu boleh diadukan,
bukan untuk diumbar jadi bentuk kekecewaan,
semoga jadi amal..
dalam kesederhanaan ucapan,
namun mengekpresikan sebuah keikhlasan,
hanya ingin menambah pundi-pundi kebaikan,
dama berat aktivitas kegiatan,
semoga jadi amal..
ekpresinya dalam menuangkan keikhlasan,
bahwa dia bekerja bukan untukku,
bukan untuk dipuja atau dikagumi,
bukan pula untuk menggugurkan kewajiban,
terlebih...dia bekerja untuk Tuhan,
dia hanya ingin balasan dari Penciptanya,
semoga jadi amal..
dapur medan jihadnya,
mencuci atau mengupas sayuran pekerjaannya,
perih bawang atau tergores pisau resikonya,
mengganti kerusakan alat masak tanggungannya,
dikritik dan dimarahi peserta hasil kerjanya,
sedikit saja rasa masakan kurang, dia pelampiasannya.
semoga jadi amal...
sebuah ekpresi tentang niat,
bahwa dia bekerja untuk Tuhan,
untuk sang Pencipta dan Pemberi balasan terbaik,
dia minim ilmu, tapi paham betul urgensi keikhlasan,
semoga jadi amal,
introspeksi bagi kita,
bagi siapaun dan apapun pekerjaan seorang aktivis dalam jamaah,
apapun posisi dan kerjanya maka semua pahala jamaah haknya,
asal dia ikhlas dan mengerjakan semua dengan keseriusannya,
ah,
jadi ingat seorang ustad bicara,
"bisa jadi pahala terbaik ada pada tukang masak,
dia di dapur aja kerjaannya,
gak ada yang lihat, keikhlasan terjaga,
dan ratusan peserta khusuk menikmati acara dan dapat pencerahan karena perut kenyang,
mereka nyaman dengan makanan tanpa perlu tau siapa yang memasaknya.
coba bayangkan tanpa adanya mereka,
meski hanya mencuci piring kototr pekerjaannya,
maka acara dauroh itu bisa amburadul,
piring kotor "nyampah" dimana-mana"
semoga jadi amal...
introspeksi untuk semua aktivis dakwah,
apapaun dan dimanapun amanah yang diterima,
tetaplah berikan yang terbaik dan ikhlaskan,
semoga jadi amal,
bahkan tak ada kekecewaan atas kritikan orang,
atas tindakan yang mengecewakan,
atas sikap saudaranya yang tak berkenan,
karena dia tau betul semua itu ujian,
hanya kepada kan karena Allah dia kerjakan,
semoga jadi amal,
penggalan inspirasi ARABIC YOUTHCAMP 2012
pagi cerah ibukota,
07.30 WIB 26 Maret 2012
Mokhamad Kusnan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar