Sabtu, 17 Maret 2012

tarbiyah itu dari sini...


namanya Danis,
ya, dia namanya Danis,
anak mungil kelas 1 SD,


Danis hanya seorang anak ingusan yang masih lugu,
tak banyak prestasi yang dia punya,
tak banyak cerita heroik yang dia torehkan,

sekali lagi karena dia hanya anak kecil kawan,
dia hanya anak usia kelas 1 SD yang masih lugu,

hingga subuh tadi membuka mataku,
ada seni lain yang melekat di seorang Danis,
ada pelajaran penting dari kisah hidup Danis.
Danis hebat kawan,
ya...meski usianya belia tapi dia hebat,

dia anak termuda yang selalu menghiasai jajaran shaf terdepan shalat subuh
di masjid dekat sekretariat YOUTHCARE
dia anak kecil lugu yang selalu hadir di setiap shalat berjamaah,

subuh tadi kawan,
diselesai shalat subuh,
seperti biasa,
Danis masih menggeliat dalam bariung,
menatapku lalu bangkit dan menujuku,
menyalamiku dan mencium tanganku dengan lugu,
akupun tak lupa mengusap kelapanya,
menepuk pundaknya,
dalam pelan mengucap,
barokalloh ya Danis..

Danis kawan,
dia terpisah dari Ayah dan bundanya,
terpisah dari kasih sayang orang tua,
terpisah dari tarbiyah alamiah Ayah bundanya,
tinggal bersama kakeknya,

Tapi dialah Danis kawan,
dia tetap tarbiyah,
dalam lingkungan masjid itu,
dari berbagai ustad yang mengisi disitu,
dari kakek, paman, bahkan dariku,

dialah sang pembelajar,
dia lugu dan pendiam,
tapi hampir setiap pengajian di masjid itu dia hadirkan dirinya,
lengkap dengan tas dan mushaf besar terjemahan miliknya,

setiap hari di selasa malam,
Danis hadir di kajian pekanan bapak-bapak,
atau juga dia hadir di tahsin pekanan,
dia juga mengisi barisan melingkar yasinan,

dialah Danis yang hebat kawan,
pembelajar ulung,
murid dengan semangat paling tinggi sedunia,

dia yang ikut menuang air teh ke smeua gelas,
dia juga yang mengaduk gula,
dia yang mengantarkan satu demi satu gelas teh itu,
dia yang membantu yang lain membagi kue,
ahh...lengkap dia juga yang memunguti sampah seselai pengajian,

Danis kawan,
tarbiyah itu dimulai dari sini,
dari usia belia setiap anak,
dan itu yang Danis terima,

Dia dididik orang tuanya untuk tegar,
untuk menjadi seorang pembelajar,
meski setelah terpisah, Danis tetap komunikasi,
terlebih sang kakek sangat perhatian,
setiap perginya kakek ke pengajian, diajaknya anak itu,
setiap sang kakek melangkah ke masjid, dituntutnnya anak itu,
meski kadang shalat belum usai, dia nyenyak dalam tidurnya,
halah...dialah Danis yang luucu.
kantuh sangatnya tak menghalangi semangat subuh jamaah.

==


pendinian tarbiyah,

iya kawan,
bahkan kita bisa mencetak ratusan sampai ribuah Danis-Danis lain,
kita bisa menyulap anak-anak ingusan menjadi Danis-danis hebat,
kita bisa memenuhi barisan shalat subuh berjamaah di masjid,
dengan anak-anak belia seusia Danis,


seperti Cia si mungil dirumahku,
aku tak segan mendengarkan tausiyah atau murottal,
di usianya yang masih 14 bulan,

dia sering berdiri disampingku,
mengikuti gerakan-demi gerakanku,
dalam rakaat-rakaat pendek duhaku,

dia yang langsung mengambil mushaf dan membukanya,
lalu meminta menyalakan laptopku,
mendengarkan murottal Ahmed Saud,
aha..dia yang selalu marah saat aku menggantinya,

dia yang masuk ke kamarku,
saat kadang aku menikmati kelelahan,
dan menyerat sajadah dari atas meja,
dan menendang-nendangku,
seolah memintaku bangunj dan shalat duha,

dia yang diam,
tak bergeming dengan apapun,
yang langsung menghentikan aktivitasnya,
saat kumandang adzan terdengar, di magrib di depan tivi,

dialah Cia,
yang perlahan kini akrab dengan surat-surat pendek jus'ama,

==


tarbiyah itu dari sini kawan...
dari rumah kita,
dari anak-anak belia yang ada di dalamnya,
dari adik kita,
anak kita,
keponakan kita,
atau bahkan tetangga kita,

tarbiyah itu dari sini kawan,
dari anak-anak belia yang kita temui,
dari setiap nyawa anak-anak ingusan itu,

mereka butuh bimbingan,
mereka butuh sentuhan tarbiyah,
meski kawan...mereka bukan anak kader,

tarbiyah itu dari sinji kawan,
dari Cia atau danis yang masih ingusan,


tarbiyah itu dari sini kawan...
refleksi untuk kita semua,
bahwa tarbiyah itu mulai dari usia belia,
seperti bagaimana Rasulullah mentarbiah anak-anak belia itu,
ALi bin ABi Thalib ditarbiyah sejak usia 8 tahun,
Zubair bin Awwam,Ja'far bin abu Thalib, juga ditarbiyah Rasulullah di usia 8 tahun.

tarbiyah itu dari sini kawan...
dari setiap belia yang kita temui,
nyalakan semangat belajar mereka,
hiasi dengan keindahan islam semudahnya,
kenalkan dengan keluhuran akhlak Rasulnya,
sapa dengan sapaan penuh cinta,
sentuh dengan sentuhan kasih sayang,

tarbiyah itu dari sini kawan,
dari setiap anak-anak belia,
tak ada batas usia untuk memulainya,
tak ada batasan keluarga untuk menyentuhnya,
tak ada syarat keturunan untuk mengajarinya,
tapi dari setiap kepedulian kita,
siapapun dan apapun mereka..

tariyah itu dari sini,
dari Cia, Danis, dan semua anak-anak belia,
juga remaja dan pemuda diatasnya,
tarbiyah dari semua,
semua anak dengan usianya,
kewajiban dan kerja kita banyak kawan,
ayo optimalkan untuk mentarbiyah mereka,
jangan sampai TV, dan tontonan tak jelas jadi murobbi mereka..

tarbiyah itu dari sini,
pagi dingin di ibukota.
06:38 WIB 18 Maret 2012
Mohamad Kusnan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar