Kamis, 15 Maret 2012

dia mewujudkan mimpinya: backpacker umroh...


"ane umrohnya jalur darat kak,
naik bus, 24 jam di bus,
umroh ngoboy,
gak pake travel,
jadi gak punya hotel,
ini terdampar di mekkah..."
demikian ceritanya...

obrolan semalam tentang kondisinya,
dia sedang menikmati ibadah umroh dengan bus,
ya dengan bus kawan,
dia kini tak di Indonesia lagi,
tapi di negeri nan jauh disana...Syiria, untuk mencari ilmu.

inilah mimpi kawan,
sekitar setahun lalu aku katakan ke dia,
"kakak pingin deh Far, umrohnya ngebolang,
backpacker gitu,
murah kan ya?"

dan kami akhirnya sepakat,
suatu hari akan umroh bersama,
dengan backpacker,
tanpa travel,
"ngeteng" ke mekkah,

dan inilah mimpi kawan,
setahun berlalu dari komitmen di sekretariat YOUTHCARE itu,
kini dia mewujudkannya,
dia benar-benar "ngeteng" ke madinah,
dia backpacker memenuhi panggilan umroh,

"terdampar di DPD kak,
kan backpacker, gak pake travel,
jadi ya gak ada hotel,
tidur dimana aja yang bisa disinggahi"
demikian akunya.

==

2009 pertama aku menganalnya,
dia datang jauh dari pelosok bogor,
santri sebuah pesantren khusus putra,
kedatangannya ke jakarta untuk mengisi liburan,
dan saat itu organisasi yang kudirikan sedang sibuk dengan sebuah agenda "YOUTHCAMP2009"
dan benar saja kawan, dia menjadi panitia dari kegiatan tahunan itu,

bukan Kusnan namanya,
kalo kenal orang lalu tak diajaknya kerja bersama,
setidaknya unmtuk kontribusi mewujudkan visisnya,
dan begitu juga dengannya saat aku mengenalnya,
alhamdulillah dengan berbagai pertimbangan dia mengiyakan,

dan,
dalam aktivitas amal jama'i itu dia senang,
dia merasakan perjuangan yang menyenangkan,
penuh tantangan tapi tetap menyenangkan,

==

dia memilih pindah,
iya...dia memilih pindah sekolah,
meninggalkan pesantren yang mengukungnya menuju dunia terbuka,
dia ke jakarta untuk melanjutkan sekolahnya,
masih kelas 3 SMA kawan,
dan penetrasi ide-ide itu membuatnya pindah sekolah,
teman-teman sebayanya terus mengompori, membujuk,
"udah ente pundah aja ke jakarta,
nanti bisa banyak ikut kontribusi di FSR,
bisa ikut SUPERCAMPnya kak Kusnan"
dan bla bla bla...

setelah perdebatan panjang dengan keluarganya dia akhirnya pindah,
dan nge-kost di dekat sekolah barunya, sebuah Aliyah swasta di bilangan Bangka, Mampang,

"ane lebih sering tidur di masjid kak,
banyak nyamuk sih,
setidaknya gak ketinggalan shalat tahajjud dan subuh jamaah,
kadang bantu jadi marbot juga"
begitu dia mengisahkan,

dia kian aktiv di FSR, organisasi yang saya dirikan,
demikian juga dengan janji yang saya berikan, SUPERCAMP,
bahkan karena janji saya itulah dia rela pindah sekolah,
meninggalkan lingkungan pesantren yang sejuk di bogor menuju sekolah usang dan panas di jakarta,

"kalo kalian ikut semua tahap SUPERCAMP,
kk jamin bisa kuliah bayar sendiri, bahkan meski di luar negeri,"
demikian aku pernah sampaikan ke anak-anak SMA,
yang telah kontribusi mensukseskan YOUTHCAMp 2009,

dan dia kawan,
dia yang paling mendengarkan ucapanku,
"beneran kak?"
dia menanyakan,
"dengan syarat kalian mengikuti seluruh tahap dan teachable"
demikian jawabku,

dan satu demi satu tahap itu berjalan,
seperti yang aku janjikan,
SUPERCAMP 9 tahap itu bergulir,
namun tak lengkap semua,
SUPERCAMP terhentiu karena beberapa hal,
Allah hadirkan ujian berat untukku,
anak-anak itu meragu dengan apa yang kuajak,
apa yang kukatakan,
dan bahkan meragukanku,
fitnah terus merebak,
sebagian mereka beralih membenciku,
sebagian lain memilih meninggalkanku,
hanya sedikit yang masih mau bersamaku,
merajut mimpi demi mimpi,
kerja demi kerja,

namun dia masih bertahan,
hingga sebuah acara besar,
terbesar yang aku selenggarakan,
dan dia menjadi ketua panitia,
dan disana ujian terberat itu kami emban,

sedikit panitia,
sedikit dana,
dan akhirnya sedikit peserta,
acara yang menguras habis saldo tabunganku, tabungannya, dan tabungan bendahara acara,
dan dia masih bertahan denganku,

==
jalan hidupnya berubah,
selepas SMA dia sibuk menguasai Al-Qur'an,
dia memilih tinggal dan mengabdi di sebuah lembaga tahfidz,
"ane seneng kak, disini bisa menghafal dan mengajarkan Al-Qur'an ke anak-anak"

dia kemudian diterima di LIPIA,
hanya beberapa bulan,
kemudian menerima tawaran Ayahnya menuju Syiria,
dan dengan semangat dia meninggalkan LIPIA,

sore syahdu di sekretariat YOUTHCARE masih mengenangkan,
aku sempat mendekapnya dengan linangan air mata saat harus melepasnya,
dia akan pergi jauh melangkah, menuntut ilmu,
bukan untuk meninggalkan organisasi nyang baru kami dirikan, YOUTHCARE,
namun untuk mundur sedikit ke belakang,
menuntut ilmu untuk kemudian memperkuat barisan,
masih ingat saat aku memberikann jaket kepadanya,

==
Syiria bergolak,
kerusuhan dimana-mana,
sempat kudengar ma'had tempat dia menuntut ilmu ditutup,
dia diungsikan ke salah satu ma'had terbesar,

"ane gak akan pulang sebelum kuliah"
demikian tekadnya,
dan saat beberapa pelajar Indonesia memilih kembali,
dia masih bertahan, mewujudkan mimpinya,

dan Alhamdulillah,
perlahan Syiria tenang,
dan dia Alhamdulillah diterima kuliah disana,
memeprkuat keimanan dan menambah wawsan ilmunya,

==
dan kemarin malam,
saat aku sedang menulis ksiah lain untuk blokku ini,
aku menyapanya lewat aku FBnya,
dia sedang umroh,
ya...dia umroh kawan,
umroh backpacker,
umroh bolang,
umroh ngoboy...

dan mimpinya terwujud,
kuliah di Syiria,
umroh ngebolang...

dan aku masih akan terus memperjuangkan,
hingga visi besar terwujud,
hingga rajutan mimpi demi mimpi terwujud,
meski tantangan apapun yang menghadang,
meski dalam kesedihan penuh,
meski dalam keprihatinan penuh,
meski dalam kepedihan yang besar,
meski...tanpa siapapun.

ah seperti yang seringkali aku sampaikan,
ke semua orang yang aku ajak kontribusinya,
mewujudkan mimpi dan visi besarku,
pun saat mereka mau atau menolakku,
aku sellau saja mengautkan tekadku,
mengatakan pada mereka "with you or without you, my vision must go on"

backpacker umroh...
selalu saja ada mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan,
mereka takkan terlupakan,
saat memeperjuangkan terrealisasinya visiku,
atau saat mereka meninggalkanku untuk mewujudkan visinya,
selalu aku berharap suatu saat mereka akan kembali kepadaku mewujudkan visi bersama,
memeprkuat yang sudah ada,

backpacker umroh,
dedikasi untuk salah satu adikku yang paling hebat,
yang azzamnya kuat,
yang tak gentar saat yang lain terlempar,
doa terbaik kakak untuk semua mimpimu terwujud,
dan kau memeperkuat barisan ini menuju terrealisasinya visi,

backpacker umroh,
pagi syahdu di kantor peradaban,
06. 55 WIB 16 maret 2012.
Mokhamad Kusnan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar