Sabtu, 28 April 2012
"ane kuat akh..."
entahlah,
mungkin akan selalu dicap begitu,
molor saja waktunya,
entah dimana kedisiplinan,
dan sejak aku tau kalau molor itu pemakluman,
aku optimalkan waktu ketelatanku,
ini malam kedua mabit gabungan,
untuk merapatkan barisan sesama aktivis dakwah,
bagiku....sarana mabit sebagai carger keimanan,
berhimpun dengan ratusan orang sholeh dan berpadu dalam khusuk,
aku harus mengerjakan beebrapa tugas,
untuk kemudian melanjutkan aktivitas menghadiri malam bina iman itu,
hingga waktu agak malam,
bersama kawan seperjuangan,
kami akhirnya meluncur ke tempat berlangsungnya acara, El-Nusa,
ditengah perjalanan kami berbelok,
mengajak bersama seorang pemuda lain,
saat kami masuk ke ruangan sempit ber-AC itu,
dia terlihat sedang berbaring,
Innalillah...
sekujur tubuhnya memar memerah,
aku tau pasti pasti perih dan ngilu sedang dirasakannya,
sebelum shalat jum'at,
dia ada urusan untuk kuliahnya,
karena banyaknya urusan, dia harus mengejar sebelum jum'at sampai ke masjid dimana dia berkhidmat,
mengejar tanggungjawab untuk bisa diselesaikan semua,
dan diperjlanan menuju masjidnya itulah kecelakaan terjadi,
motornya tertabrak di sebuah belokan sempit,
bagian depan hancur,
dia terperosok ke selokan,
kedua lengan memear dan lecet,
darah mengalir di beberapa bagian tubuh,
dan sore itu,
aku saksikan dia sedang menikmati istirahatnya,
karena jum'at siang dia harus menyimpan rasa sakit dan mengerjakan seluruh kewajibannya,
memasang sound dan menggelar beberapa karpet untuk jum'atan,
dan malam itu kawan,
ajakan kami padanya untuk ikut mabit berubah menjadi simpati,
beberap menit kami menemaninya,
tapi inilah pejuang,
dia bahkan tak menghindarkan apa yang dialaminya,
"yuk akh berangkat..."
dengan semangat dia tetap ingin datang ke mabit itu,
dan aku menyaksikan,
dengan motor yang rusak itu dia masih bisa melaju cepat menuju tempat mabit,
dan bergabung dengan ratusan pemuda lain membina iman,
dalam kesyahduan,
dalam tangir di rakaat panjang,
dalam syahdu tilawah berjam-jam,
dan dalam kantuk mendengar tausiyah,
dia tetap pejuang,
seolah sakit itu hanya tambahan pahala,
hanya makin menyemangatinya,
seolah memang itu belum apa-apa,
dibanding luka lara pemuda palestina,
"ane kuat akh"
demikian pernyataannya,
dia tetap tangguh dalam segala daya,
dia tetap kokh dengan semangatnya,
"ane kuat akh.."
sebuah refleksi kekuatan azzam,
sebuah ekspresi keimanan,
bahwa tak ada alasan untuk melemah,
"ane kuat akh.."
pagi ini kubagi untuk semua,
mendung di ibukota,
09.38 WIB, 29 April 2012
Mokhamad Kusnan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar