Selasa, 24 April 2012
"kaka janji de..."
sadar sebagai manusia yang banyak kelemahan,
bukan berarti membenarkan atas setiap kelemahan itu,
lalu banyak alasan untuk menunda atau mengeluh,
terlebih, bagi yang mendedikasikan diri sebagai pejuang,
dan kata sakti itu harus kuenyam kawan,
bahwa konsekuensi tak pandang bulu,
dan saat itulah karmaku harus kutelan,
4 hari safari jatim,
nyaris tanpa jeda disana,
dari mengisi seminar sampai jam 1 pagi,
dilanjutkan sharing ba'da subuh dan hunting gift sampai siang di Malang,
di Situbondo tak kalah padat,
sampai sana langsung dibawa ke kampus UNARS mengisi dauroh LDK,
diskusi agenda berikutnya, dan terus,
bahkan sampai jelang kepulanganku aku masih sempat mengisi kajian pemuda Muhamadiyah,
demikian juga di Surabaya, padat nyaris tanpa jeda,
tapi inilah harga yang harus kubayar kawan,
harga mahal untuk terrealisasinya VISI,
harga untuk sebuah janji menginspirasi seluruh pelosok negeri,
harga untuk tekad mencetak 100 pemimpin belia,
dedikasi diri,
disini janji butuh realisasi,
disini keteladanan ditunggu pasti,
bahkan sesampai Jakarta di subuh itu,
seusai mandi tak sempat merebahkan tubuh ringkihku,
megurus jenazah menjadi tanggungjawabku,
dan terus sampai tengah malam mengisi training,
"kelak, akan kau sadari kau sangat sedikit memiliki waktu"
terbukti kawan,
bahkan tidur 4 jam sehari masih minim waktu,
pekerjaan lebih banyak dari waktu,
demi memperjuangkan VISI, matipun aku rela..
hingga dalam segala kesibukan segudang urusan itu,
aku terlalai mengirim sebuah laporan mutabaah,
dan sebuah konsekuensi harus kuterima.
hukuman kawan,
bahkan tak pandang bulu siapa dirimu,
bahkan jika kau pemimpin, kau yang harus lebih dahulu memberi contoh,
tak ada keluh, tak ada alasan, tak ada minta belas kasihan,
dan tantangan lagi buatku, karena hukuman itu harus aku yang menentukan,
"menghukum orang lain itu gampang kak,
tapi menghukum diri sendiri memang sulit,
dan itu yang perlu kita latih untuk menjadi orang disiplin"
bisa saja kawan,
memilih hukuman teringan untuk kita terima,
tapi dimana keteladanan?
dimana reputasi kepemimpinan?
dan inilah kepemimpinan,
ujian keteladanan,
ujian kekuatan,
tak ada keluhan atau alasan,
yang ada adalah dedikasi penguatan,
memantaskan diri,
memeperkokoh dan menguatakan,
karena pemimpin itu mutlak harus diatas yang dipimpin,
"kaka janji de..."
janji untuk lebih tegar,
lebih hebat dari kalian,
lebih kuat dan semangat,
"kaka janji de..."
untuk mencintai kalian,
menjadi teladan untuk kalian,
kaka janji de...
pagi di ibukota,
7.10 WIB 25 April 2012
Mokhamad Kusnan
#dedikasi untuk para pejuang tangguh
gambar diatas tidak mewakili isi tulisan,
hanya ingin mengabarkan, bayi yang kucium kelak akan menjadi pemimpin besar :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar