Senin, 19 Desember 2011

bahkan diapun meminta maaf.....

seusai shalat magrib tadi,
di masjid komplek rumahku,
ini shalat magrib di masjid itu setelah bebrapa hari aku tak pulang,
kesibukan merajut visi peradaban di YOUTHCARE,
atau sekedar menemani karyawan mengerjakan order,

akhir-akhir ini aku memang jarang pulang,
entah kenapa kakiku agak berat untuk ke rumah,
bukan apa-apa,
pasti disuruh istirahat nantinya,
dan agak sulit lagi untuk keluar,
jadi sekali keluar untuk sekian hari,
pulang hanya untuk menukar baju kotor dengan yang bersih,
itu saja...
ah sampai orang tua bilang
"kalo kost-an atau hotel mending, nah ini rumah udah kayak tempat laundry, cuman buat nuker baju"

kembali pada selesai shalat magrib tadi,
dia menungguku,
menunggu dzikir dan rabithah kulantunkan,
setelahnya mengucap salam dengan pelan,
dan sedikit meminta waktu,
aku sedikit menunduk,
mendengarkan dengan seksama,
"maaf maskus, aku ama adikku jarang ikut ngaji sekarang,
tiap sabtu ada acara keluarga. trus kalo malam abis isya langsung disiruh pulang ama mama.
tapi aku masih mau ngaji ama maskus. lain kali ya mas ya"

aku sempat bingung,
justru aku yang ingin meminta maaf,
sudah beberapa pekan ini,
bahkan hampir dua bulan,
aku tak bisa bermalam minggu dirumah,
jadwal mengajar ngaji anak-anak itu tiap malam minggu,
dari magrib sampai kadang jam 10, pernah sampai jam 11.
banyak dialog, banyak diskusi, banyak curhat,
atau kadang sekedar ngadu games,
apapun itu, kreativitasku mendesain agar mereka cinta dengan masjid,
cinta dengan pengajian.

"justru maskus yang minta maaf,
selama ini maskus jarang dirumah,
jadi udah lama nih gak ngajar ngaji kalian"
ucapku pelan,
jamaah masjid masih banyak yang berdzikir,

dialah Imam&Ilham,
adik-kakak,
kelas 5 dan 6 SD,
aku jadi ingat pertama kali mengajak mereka ngaji,
aku menjanjikan games,
ngaji sambil main games,
sampai akhirnya mereka ketagihan,
dengan baca Qur'an,
dan diskusi panjang tentang Islam,
tentang harapan masa depan,
tentang kebangkitan Islam di tangan mereka,
"jadi aku yang nanti memimpin ya maskus?"
ucap Ilham saat aku sampaikan tentang pemimpin muda mendatang.
saat itulah otak mereka dipenuhi mimpi,
dan semangat belajar Islam.
mempersiapkan diri untuk menjemput kebangkitan Islam.

Imam dan Ilham,
pernah di pertama mengaji,
mereka ditunggu oleh pengasuhnya,
bahkan pernah ditunggu oleh mamahnya,
pulangpun sering dijemput,
bekal susu dan roti tak lupa dibawa,
seperangkat alat tulis, al-qur'an, pasti dibawanya,

ah nyaris tak jauh beda dengan sekolah,
hanya ini tak berseragam,
yang jelas semangat dan adab menuntut ilmu ditunaikannya,
selalu hadir sebelum aku hadir,
dan mengabari kerumah jika malamnya gabisa hadir.

karena usia mereka jauh dari kelompok liqo anak komplek yang kubina,
jadi mereka aku pisah,
hanya berdua,
adik-kakak itu.

kadang tak jarang,
saat kakak semangat mendengar cerita dariku,
si adik yang kelelahan tidur di pangkuanku.
demikian terus berlanjut,
kini hampir setahun aku mendiik mereka,
alhamdulillah sudah ada tambahan hafalan,
dan yang paling aku kagumi,
semangatnya untuk hadir menemuiku,
berjam-jam di masjid,
sampai pernah kami dalam kegelapan masjid,
karena lampu mati,
hanya penerangan netbook atau hapeku,

dialah Imam dan Ilham,
inspirasi menuntut ilmu,
yang bahkan meminta maaf kalo selama ini tak bisa hadir,
padahal aku yang tak hadir,

Imam,
dialah sang murid unggulan,
yang selalu menyemangati adiknya si Ilham,
yang sering berlama-lama menikmati permainan games di HP atau netbookku,
sedang Imama selalu saja bertanya,
satu demi satu,
seolah haus sekali akan ilmu,
bahkan pernah meminjam buku yang sedang kubawa "mencari pahlawan Indonesia"
haha...sepekan kemudian dia bilang "maskus aku mau jadi pahlawan Indonesia".
Allohuakbar.

Imam,
bahkan sempat kerumahku beberapa kali,
untuk menyampaikan maaf karena tidak bisa ikut mengaji,
neneknya sakit,
akupun baru tau tadi,
setelah cerita dirumah,
dan keluargaku memberitahukan,
si Imam beberapa kali kerumah minta izin tidak bisa datang mengaji,

bahkan diapun meminta maaf....
sambil merasakan nikmat sehat,
yang baru terasa saat ujian sakit,
Alhamdulillah,

bahkan diapun meminta maaf....
renungan untuk tarbiyah kita,
untuk adab yang sering kali dilalaikan,
untuk semangat yang kadang hilang diterpa zaman,

bahkan diapun meminta maaf,
selasa malam di kamarku,
kubagi untuk semua,
13 12 2011. 22:15
Mokhamad Kusnan

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150536406017049

Tidak ada komentar:

Posting Komentar