Senin, 19 Desember 2011

percayalah, aku masih mencintaimu.....

setelah beberapa hari tidak kerumah,
seperti yang aku ceritakan,
aku pulang hanya untuk menukar baju,
baju kotor dengan yang bersih,
benar seperti katanya,
rumah sudah seperti tempat laundri aja,
hanay untuk menukar baju,

tapi malam ini aku tergerak untuk pulang,
ingin menyapanya,
ingin merebahkan tubuhku,
ingin sejenak istirahat,
meski diluar sana banyak pekerjaan,
pekerjaan dunia dan akhirat,
entahlah,
bisnis dan organisasi yang kubangun,
menuntut semua dariku,

dan malam ini,
aku terpukul,
saat langkah kecilku sampai di depan rumah,
tak seperti biasanya, gerbang tak dikunci,
suara ramai dari dalam terdengar,
sandal banyak terhampar di depan pintu,
lampu hampir semua menyala,
hanya kamarku yang ada diatas, masih gelap.

ruhaku bertabur cinta,
wanita yang paling aku kagumi,
wanita penuh cinta itu sedang milad,
hari kelahirannya yang ke 70...,
sejenak aku terdiam saat beliau menatapku,
matanya berkaca,
akupun demikian,
terdiam tanpa kata,
hingga perlahan kudekatkan diri,
penuh hormat kuraih tangannya,
kucium penuh,
dalam dekapannya,
aku ucapkan doa untuknya,

dialah wanita penuh cinta,
yang sering khawtair saat aku tak pulang,
pernah aku beberapa hari tak pulang,
akupun lupa memberitahunya,
dan beliau tak sempat membeli pulsa,
dan saat aku pulang beliau menangis,
katanya bersyukur dalam keaadaan sehat saat aku pulang,


hemmm...beliau sempat sedih,
karena tidak bisa mengabari,
saat malam miladnya ini,
beberapa kali mencoba menghubungiku,
tapi tak bisa,
untuk sekedar sms,
maaf beliau juga tak bisa.

tapi alhamdulillah,
di malam miladnya ini,
beliau masih menunggu cintaku,
beliau berpuasa sunnah,
dan sengaja tidak makan malam,
sampai menungguku pulang,
dan semalam aku pulang nyaris jam 10 malam,
saat kutanya ingin kado apa,
perlahan dengan lembut beliau berucap,
"buatkan mie, seperti yang sering kusnan buat,
itupun kalau kusnan tidak lelah"

hanya itu,
sesederhana itu,
sesingkat itu,
namun kutangkap,
beliau merindukan cintaku,
merindukan aku disampingnya,
memberikan bakti terbaiknya,
disisa usianya,

pernah aku meminta maaf,
jika selama beberapa hari tidak pulang,
untuk mengurus bisnis dan youthcare,
dengan santun dan bijak beliau berucap,
"YOUTHCARE lebih membutuhkanmu,
YOUTHCARE lebih membutuhkan cintamu,
tak apa tidak dirumah"

demikian,
singkat,
tapi aku selalu saja menangkap,
beliau merindukanku,
merindukan bersama menikmati sajian malam,
diskusi bisnis atau sekedar bercanda,
merindukan berjamaah dirumah,
merindukan lantunan rakaat panjangku,
merindukan masakan karyaku,

atau....
merindukan kecupan di rambutnya,
seperti yang sering kulakukan saat aku ingin pergi,
sedang beliau sedang sibuk menelpon kawannya,

bukan cintaku pada kalian berkurang,
tapi ummat lebih membutuhkanku diluar.
bukan berapa lama waktuku bersama kalian,
tapi berapa berbaktiku selama bersama kalian.
percayalah, aku mencintai kalian......

dan terlebih,
percayalah, aku masih mencintaimu,

episode cinta kepada orang tua, meski mereka bukan orang tua kandungku,
Alhamdulillah beliau kini memahami,
sang anak sedang dituntut besar diluar,
tanggungjawab besar peradaban,
hemmm.....YOUTHCARE


mengingat episode cinta wanita terhebat ketiga didunia,
jelang tengah malam,
15 12 2011
mokhamad kusnan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar