dua kata diatas yang menginspirasi pagi ini,
subuh tadi,
di masjid komplek rumahku,
setelah sekian lama aku tak ke masjid itu,
bukan karena tak terbangun,
namun demi visi aku lebih sering tidur di tempat lain,
kadang hanya sekedar di sekretariat sederhana YOUTHCARE,
kadang di tempat usaha,
atau kadang sering juga diluar kota,
masjid komplek rumahku,di subuh tadi menjadi saksi,bahwa benar saja seperti hadist Rasulullah;
Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam shalat ‘atamah (yakni shalat isya’) dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.(HR. Bukhari, Ahmad)
dan subuh tadi,
di masjid komplek rumahku,
ada seorang kakek,
dengan tertatih ke masjid,
dengan bangkunya,
diantarkan mungkin oleh anaknya,
dan beliau sangat lemah,
demikian saat kulihat beliau turun dari bangkunya,
tertatih menaiki tangga,
dan mencari shaf terdepan,
paling depan kawan,
paling pagi,
sebelum yang lain,
bahkan kusaksikan,
sebelum marbot-marbot masjid naik ke lantai atas,
kakek tua,
duduk diatas karpet shalat,
di belakang imam,
pas di sampingku,
bahkan saat membaca surat pendek,
saat shalat sunnah,
kusaksikan bibirnya bergetar,
ah...seolah getaran karena kondisinya,
tapi beliau kuat kawan...kuat semangat dan tekad,
kuat iman untuk bahkan merangkak,
bangku dan subuh,
ketika semangat meraih pahala terbaik,
semangat berbuat terbaik,
semangat mengoptimalkan waktu,
semangat meraih kebaikan,
terlebih...semangat menjumpai kekasih,
mengalahkan seluruh kelemahan,
bahkan fisik yang renta
bangku dan subuh,
kulihat cinta yang besar,
semangat yang dasyat,
gairah keimanan yang membara,
keimanan sejati,
bangku dan subuh,
mungkin ada yang berpikir "ah, dia kan sudah mau mati. pantas saja segitunya ibadah"
lalu kawan,apakah kita usianya masih lama?
bukankah Allah bisa mematikan kita kapan saja?
bangku dan subuh,
pernah ada yang berkelakar "gua belum dapat hidayah buat shalat jamaah"
lalu, kapan hidayah datang?
sampai kapan menunggunya?
bagaimana kalau malam ini Allah akhiri hidupmu?
bangku dan subuh,
ada juga yang berkelit "saya kerja sampai larut, ngantuk sekali"
kawan,semahal itukah dunia sehingga subuh kau tukar dengannya?
mungkin kau yang terlalu lemah,bukankan banyak orang shaleh yang tidurnya hanya satu jam, namun subuh berjamaah tetap ditegakkan,bahkan tahajjud yang panjang?
bangku dan subuh,
innalillah....apakah karena bibit kemunafikan mulai bertunas dan tumbuh di hati kita?
sehingga kemuliaan dan keutamaan subuh semudah itu kita lalaikan?
Aku mendengar Ubay bin Ka'b berkata; "Suatu hari Rasulullah saw mengerjakan shalat Subuh, lantas beliau bersabda, Apakah kamu melihat Fulan ikut shalat berjamaah?' Para sahabat menjawab, 'Tidak'. Rasulullah saw bertanya lagi,' Apakah si Fulan (orang lain lagi) ikut shalat berjamaah?' Sahabat menjawab, Tidak, Beliau saw lalu bersabda: 'Dua shalat ini sangat berat bagi orang munafik. Andaikan mereka mengetahui (pahala) nya, mereka pasti mendatanginya, walau dengan merangkak. Barisan pertama laksana barisan para malaikat, seandainya mereka mengetahui keutamaannya mereka pasti bersegera menuju barisan pertama. Shalatnya seseorang bersama orang lain lebih utama baginya daripada shalat sendirian, dan shalat seseorang bersama dua orang lebih utama daripada shalat bersama satu orang. Kalau mereka bertambah banyak. Allah Azza wa Jalla lebih mencintainya'." (HR. Nasai).
bangku dan subuh,
menjadi saksi,
bahwa masih ada meski segelintir,
yang kelak akan bertambah,
hingga yahudi segan dan takut,
Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.
Tentara Mesir itu berkata,
“Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”
Tentara Yahudi menjawab,
”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama dengan shalat Jumat.”
bangku dan subuh,
mengingatkan kita,
akan kemenangan itu,
akan syarat-syaratnya,
bangku dan subuh,
mengukur kita,
semangat kita,
harga keimanan kita,
dan kesiapan kita,
bangku dan subuh,
bahkan seorang kakek renta,
menginspirasi kita,
bangku dan subuh,
pagi syahdu di kamar peradaban,
masih berkutit dengan dua ksibukan,
ah semoga ALlah kekalkan memperjuangkan kebenaran,
bangku dan subuh,
pagi mendung jakarta,
08.16 WIB
22 Februari 2012
Mokhamad Kusnan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar