siang kemarin,
saat perjalanan dari ancol menuju senen,
dilanjutkan dari terminal senen menuju manggarai,
disebuah metromini,
diterik panas itu,
dua lelaki lusuh itu masuk,
wajahnya beringas,
tatonya menyeramkan,
rambutnya kumal,
daki di wajah sampai leher begitu tebal,
anting yang jorok,
mata yang layu,
suara parau,
tingkah yang aneh,
gemetar tubuhnya mungkin karena mabok,
aku masih duduk terdiam di bangku paling belakang,
disampingku bangku kosong panjang,
dan sang kenek yang tak jauh beda kumalnya,
sekitar 4 ibu-ibu duduk terpisah di bangku di depanku,
dan sopir yang asik membakar puntung rokok butut,
"kedatangan kami bukan untuk merampok...menjambret, atau menodong...
kami hanya ingin meminta,
meminta recehan dari bapak dan ibu.....
dan bla..bla..bla...."
demikian suara parau lantang dari dua pemuda itu,
dengan nada tegas seolah ingin menakut-nakuti,
terlebih diselingi ucapan akhir
"jangan pelit...seribu dua ribu gak buat melarat. daripada dirampok preman bangsat"
wajah ibu-ibu di depanku memerah,
tingkahnya gusar,
mereka ketakutan...
tak lama merekapun meminta,
dan hampir semua ibu-ibu itu menggelengkan tangan, tanda tak ingin memberi,
hingga dua pemuda itu kebelakang,
menjulurkan tangan kumalnya kepadaku,
aku agak sedikit takut,
bau sampah dan mabok,
juga tampang seram dan jorok,
"sini bang duduk deh..." demikian ucapku tanpa memberi sepeserpun..."
mereka mendekat, dan duduk disampingku,
"kalian mau berubah?
mau gak kayak gini terus?
mau kerja tetap?
mau banyak duit?
demikian ucapanku meyakinkan mereka,
aku memberikan kartu nama,
meminta janjian ketemu di lain hari,
disebuah tempat biasa aku menemui pemuda seperti mereka.
tak lama mereka mengangguk,
sebelumnya menanyakan pekerjaannya apa dan dimana,
kemudian setelah kujelaskan,
mereka turuh di dekat Cikini,
metromini masih melaju,
memepercepat lajunya,
mengantarku ke Manggarai,
untuk kemudian melanjutkan ke Pasar Minggu,
ke sekretariat YOUTHCARE,
dua wanita pengurus YOUTHCARE menungguku,
membahas keuangan kami,
keuangan untuk dakwah kami,
keuangan untuk kontribusi membangkitkan semangat prestasi pemuda,
keuangan yang seringkali kami harus pusing memikirkan,
sementara banyak pihak butuh bantuan,
ah..
hampir disetiap seusai tahajjud dan duhaku aku meminta,
agar Allah berikan kami rezeki yang banyak,
agar bisa banyak membantu,
agar tak lagi mengandalkan uang dari training ke training,
karena dari situ YOUTHCARE ditopang,
dari uang hasil mengisi training, atau fundrising,
dari tiap rupiah anak-anak yang ikut training,
dan dari saku para pengurusnya.
==
kawan,
dua pemuda itu hanya bagian,
hanya setetes dari lautan pemuda dengan nasib sama Indonesia..
satu dari jutaan anak bangsa yang terlantar,
yang lemah semangat dan pemalas,
yang minim pengalaman dan miskin ilmu,
yang anarkis dan brutal..
ah,
seolah semua kejahatan melingkupi mereka,
"seharusnya yang kayak gitu dibunuh aja semua. biar kita aman dan bisa maju"
demikian salah satu temanku seenaknya bicara.
"itu kan tanggungjawab negara. ada di undang-undang. anak miskin dan terlantar dipelihara oleh negara"
demikian ucapan salah satu temanku yang aktivis sosial.
"seharusnya mereka dibina. diajarin ngaji. biar bener akhlaknya"
demikian sahabatku yang aktivis dakwah bersuara.
seharusnya...seharusnya..seharusnya..
itu saja kawan,
tanpa tindakan,
dan akan terus terlihat,
para gelandangan,
pengamen,
perampok,
atau anak-anak muda yang setengah memaksa dalam meminta,
seperti dua pemuda lusuh tadi...
karena hanya seharusnya,
seharusnya yang ksosong,
seharusnya tak akan merubah apapun,
seharusnya takakn menghasilkan apapun,
dan hanya seharusnya...
sekali lagi hanay seharusnya,
tanpa tindakan,
seolah hati ini tertutup,
"lah urus diri gua aja masih kurang nan.."
"saya udah punya tanggungan anak istri"
"aduh karyawan gua udah banyak. lagian mereka preman, gabisa diandalkan"
"saya hanya pejabat rendahan, gabisa berbuat banyak"
"aduh saya masih mahasiswa kak, sibuk kuliah.."
"apalagi kami kak, sibuk sekolah..."
"afwan membina yang bener aja masih keteteran.."
demikian alasan yang banyak saya terima..
seharusnya...
semoga berubah jadi tindakan nyata,
karena mereka ada,
dan akan selalu ada,
dan akan tetap sama,
kecuali kita merubahnya..
seharusnya...
siang mendung ibukota,
perenungan di sekret YOUTHCARE,
semoga lembaga ini bisa banyak berbuat.
13:31 WIB
23 februari 2012
Mokhamad Kusnan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar