seri heroik anak smp 6:
mushola dihancurkan,
ROHIS dihapus dari daftar ekskul,
ROHIS tak ada lagi njilainya di raport,
semua ujian kian berat saja menimpa anak-anak belia itu,
siang itu,
setelah team building di kebun raya bogor itu,
semangat mulai menyala kembali,
pertemuan demi pertemuan pekanan kami laksanakan di kelas,
shalat kami lakukan di kantor REKAYASA INDUSTRI yang tak jauh letaknya dari sekolah itu,
siang itu,
sekitar sebelas anak yang masih memiliki komitmen berkumpul,
kami memandangi puing-puing mushola kami,
seluruh bangunan hyancur, disisakan tembok-tembok kokoh pinggirnya,
"akan dibangun UKS dan ruang BK" demikian kata seorang pesuruh sekolah.
setelah dialog dan minta sana-sini,
akhirnya kami disisakan ruangan sempit kumuh pengap untuk mushola,
ruangan itu awalnya mihrab mushola,
dan saat kami temui kondisinya mengenaskan,
peralatan dapur berserakan di tempat dimana biasanya imam memimpin sholat,
atap terlihat mau abruk, bocor sana-sini,
mushola hancur,
mushola sederhana yang bisa menampung sekitar 200an anak berhimpit itu,
kini sudah hancur tinggal puing dan barang-barang tak terpakai,
"sebagian akan dibangun UKS dan ruang BK, sisanya dijadikan gudang"
itu pengakuan bidang sarana prasarana.
perjuanganku untuk membangun mushola lagi tak dijawab,
beberapa pekan dalam bulan-bulan awal setelah pembongkaran itu,
anak-anak terlantar untuk shalat,
shalat jum'at aja bisa dipastikan ratusan anak tak sholat jum'at,
mondar mandir terpencar,
==
pekan demi pekan,
kegiatan pekanan itu kami rajut kembali,
meski awalnya hanya sebelas orang itu,
semangat membara kami bisa mengajak yang lain lagi,
beberapa yang sudah beralih ke ekslul lain tak kembali,
tapi datang anak-anak baru,
mereka melihat semangat kami,
lalu mereka mengikuti kami,
jumlahnya kian lama kian banyak,
ujian itu membangkitkan,
dan itu yang terjadi bagi kami,
di pertemuan demi pertemuan itu,
materi-materi sangat dibatasi,
kami lebih sering menonton atau games,
atau materi ringan dengan simulasi,
bahkan tiap sebulan sekali kami rihlah,
meski hanya sekedar di kebun binatang Ragunan atau hutan UI,
tiap pekan anak-anak mendatang satu demi satu rumah yang lain,
menjalin silaturahim dengan orang tua,
kami juga mendata hasil akademik anak-anak,
bimbel gratis untuk anak rohis bergulir,
kami juga melupakan sikap sekolah kepada kami,
bakti terbaik tetap kami tunjukkan,
tak lagi kami pedulikan ada atau tidaknya mushola,
yang penting kegiatan pembinaan masih bisa berjalan,
entah di kelas, di lab, di lapangan, atau di emperan kelas,
kegiatan pekanan terus berjalan,
dengan kreativitas dan kemasan menarik,
setiap pekan selalu ada inovasi,
ujian itu menguatkan, membangkitkan
demikian yang terus kutanamkan ke anak-anak itu,
bahwa beginilah jalan dakwah,
takkan pernah mulus dan penuh keindahan selamanya,
namun penuh ujian demi ujian,
ujian itu menguatkan,
seperti paku aja,
makin dipukul makin menghujam dalam,
makin kuat menancapnya,
ujian itu menguatkan,
demikian yang dilkakukan anak-anak belia itu,
dan seharusnya kita semua sebagai aktivis dakwah,
kehadiran yayasan AL-KAHFI juga seharusnya menguatkan,
seharusnya menjadi titik kebangkitan kita,
agar kita tak terbuai dengan yang ada,
agar kita lebih serius dalam membina,
agar kita lebih komitmen dan memperbaiki manajemen pembinaan kita,
agar kita lebih bisa introspeksi diri,
bersyukur kita dengan hadirnya yayasn AL-KAHFI,
bukti bahwa Alloh masih sayang kita,
bukti bahwa Alloh ingin kita lebih solid,
bukti bahwa Alloh ingin kita lebih kreatif,
ujian itu menguatkan, membangkitkan
pagi gerimis di kantor YOUTHCARE,
06:46 WIB 1 maret 2012
Mokhamad Kusnan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar