Senin, 05 Maret 2012

dia membuatku jatuh cinta,


siang itu aku sedikit terburu,
setelah diskusi dengan beberapa adik kelasku,
amanah sebagai pengurus OSIS seolah menyita waktu,

siang itu,
seusai pulang sekolah itu,
sebelum kaki ini melangkah menuju tempat lain untuk belajar,
seusai shalat dzuhur di masjid setengah jadi itu,

siang itu,
dia sedang berbicara dengan beberapa anak teman-temanku,
dengan pakaian kemeja sederhananya,
dengan kesantunan ucapannya,
dia asyik dialog dengan teman-temanku.

"nan...ikutan kesini deh..
ikut liqo dulu yuk?"
demikian salah satu temanku yang ikut di lingkaran kajian itu memanggilku,
setelah beralasan,
dan karena permintaan temanku itu,
akhirnya aku menurutinya,
duduk di lingkaran itu,

"assalamualaikum..."
demikian yang diucapkannya,
tangannya menjulur padaku,
ingin bersalaman denganku,
"waalaikumsalam..."
demikian jawabku,
sambil memegang tangannya yang sudah lama menjulur,

diskusi dilanjutkan,
saat itu temanya cukup menarik,
pemuda dan peradaban,
dikutipnya kisah-kisah pemuda pencetak sejarah,
diungkapkannya bahwa perubahan dunia itu dilakukan oleh para pemuda,

"kak,
kenapa pengajian rohis harus begini?"
demikian tanyaku padanya,
pengajian berbentuk lingkaran itu cukup aneh bagiku,
meski aku merasakan sendiri manfaatnya,
lebih interaktif dan mengena,

dia menjawab dengan lugas,
dengan penjelasan yang logis,
yang mudah dicerna dan diterima otakku,

"terus kenapa kita harus liqo"
demikian tanyaku kemudian,
pengajian berbentuk lingkaran itu disebutnya berkali-kali dengan liqo.
berasal dari halaqoh, artinya lingkaran,
liqo sendiri artinya pertemuan,

"akh kusnan..."
demikian sapaannya padaku,
demikian juga saat dia menyapa teman-temanku,
gelar akh itu katanya penghormatan,
pernghormatan dan bukti kasih sayang,
bukan sekedar sapaan akrab,
tapi sapaan penuh perhatian,
artinya akh itu saudaraku...

"dari pengajian melingkar seperti ini kita dapat merubah dunia"
demikian tambahnya,
"seperti yang pertama kali Rasul lakukan,
saat menyampaikan risalah suci dari langit untuk penghuni bumi,
Rasul mulia kitapun melakukannya dengan bentuk melingkar,
dengan peserta terbatas, penuh persaudaraan dan kasih sayang,
perlahan demi perlahan rasul kita mengajarkan,
satu demi satu ayat,
dalam lingkaran penuh keberkahan seperti ini"
demikian lanjutnya.
"dan dari lingkaran itu,
muncullah pemuda-pemuda penuh keimanan,
pejuang awalan yang membela Rasul dan Islam,
da'i-da'i tangguh yang kompeten,
manusia-manusia jelmaan Qur'an,
yang tak lama kemudian merubah jazirah arab,
yang tadinya penuh kegelapan dan keterbelakangan,
penuh kedzaliman dan maksiat,
berganti menjadi tanah terang benderang,
dengan pemuda-pemuda itu sebagai pemimpin-pemimpin,
yang kemudian menyebar ke seantero dunia,
hingga dimasa kejayaannya menguasai dua pertiga dunia"

aku kian terbengong-bengong saja,
dengan pemaparannya,
hampir setengah jam aku diam saja,
dia menjelaskan dengan penuh semangat,
penuh kesantunan,
yang selalu diselingi dengan "akh kusnan.."
kalo dihitung puluhan kali di lingkaran itu aku disapa dengan panggilan  "akh.." itu.

dia membuatku jatuh cinta,
ya...pertemuan siang itu membuatku jatuh cinta,
jatuh cinta pada ucapannya "dari sini kita bisa merubah dunia"
penyampaian santun dan lugas itu mencerdaskanku,
membuka pikiran dan hasratku,
menumbuhkan kebanggaan pada para pemuda Islam dulu,
menumbuhkan semangat untuk mencontohnya,

dia membuatku jatuh cinta,
jatuh cinta pada dakwah,
jatuh cinta pada jalan juang para pendahulu,
jatuh cinta pada jalan juang para Nabi,

pertemuan demi pertemuan aku sering diskusi dengannya,
saat yang lain sudah pulang, aku masih berlama-lama dengannya,
menanyakan tentang bagaimana para oemuda dulu menoreh sejarah,
tentang bagaimana kecerdasan Ali,
ketangguhan jenderal belia Usamah bin Zaid,
kehebatan pasukan Salahuddin,
kedasyatan perjuangan Al-Fatih, yang sampai mengangkat perahu melintasi gunung-gunung,


dia membuatku jatuh cinta,
itulah pertama kali aku menganal dan memahami jalan ini,
jalan yang kemudian menjadi visiku,
jalan yang kemudian kupilih menjadi jalanku,
hingga kejayaan itu akan berdiri kembali seizinNya,
atau Dia akan memanggilku sebagai mansuai yang dicintaNya,
dalam perjalanan perjuangan itu,

dia membuatku jatuh cinta,
jelang dzuhur di ibukota,
12:05 WIB 6 maret 2012
Mokhamad Kusnan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar