Selasa, 13 Maret 2012
keberkahan tukang cukur...
tak ada yang istimewa,
dia sama seperti tukang cukur lainnya,
alatnyapun tak ada yang istimewa,
namunj kawan,
senyumannya sangat murah,
dia berikan gratis ke siapa saja yang datang ke tempatnya,
dan kawan,
demikian dengan harga,
murah sangat,
hanya 8 ribu rupiah saja,
ya 8 ribu untuk 20 menitan dicukur plus dipijat,
dan aku kawan,
aku yang paling sering datang padanya,
untuk sekedar meminta dipijit sambil potong kumis tipisku,
atau untuk sekedar dipijat saja,
dan demikian kemarin saat aku hendak memangkas rambutku yang sudah panjang,
"A... sayang rambutnya dipotong,
dipanjangin aja,
bagus nih rambutnya, lebat dan sehat"
demikian pujinya padaku,
aku singkat saja bilang;
"iya pak, rambutnya lebat sehat, tebal pula,
tapi kayak benalu,
nih tubuh kerempeng diambil buat menyuburkan rambut doang"
dia tersenyum,
dialah tukang pangkas rambutku,
dia yang seringkali menanyakan kesibukanku,
hingga aku sampaiakan aku sibuk mengurus YOUTHCARE,
sibuk dari sekolah ke sekolah mengisi kajian,
sibuk mendidik anak-anak belia di jalanan,
"terus yang gaji siapa a kalo kerja kayak gitu?"
demikian jawabnya.
"saya punya usaha pak,
Allah gak biarkan hambanya yang usaha,'
dan Alhamdulillah selalu ada saja rezeki,
meski tak banyak, yang penting keberkahan pak"
demikian jelasku,
dan semakin sering aku ke tempatnya,
semakin sering aku menasihatinya,
sampai sapaan "Aa Ustad" menambah nama depanku,
dan setelah sekian lama kawan,
dia juga sering aku ajak shalat saat kumandang adzan terdengar,
dan dia mengiyakan,
dan kawan,
inilah keberkahan tukang cukur itu,
dia sangat ramah,
dia memberikan tambahan pijatan,
dan tak pernah pandang bulu meski seringkali pelanggannya minta pijatan lebih lama,
dan yang berkahnya,
selalu saja sang pelanggan memeberikan uang lebih,
harganya 8ribu,
tapi hampir tak ada yang memberikan sebesar itu,
kadang 10ribu,
kadang 15ribu,
kadang bahkan sering malah 20ribu,
keberkahan tukang cukur,
karena memebrikan pelayanan lebih,
senyum lebih,
dan ketulusan yang lebih,
keberkahan tukang cukur,
seharusnya kita banyak belajar darinya,
sore di sekretariat YOUTHCARE,
dalam mendung yang dingin,
15:15 WIB, 13 maret 2012
Mokhamad Kusnan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar