Rabu, 30 Mei 2012

maaf jika aku telah memanah hatimu...


"kak, Alhamdulillah Dini lolos Antropologi sosial UI..
mbak Dona di FKM UNAIR"
demikian sms darinya,

Dini kawan,
dan Dona kakaknya,
ya si kembar itu kawan,
dari mereka aku mendapatkan sesuatu tentang filosofi panah,

Dini dan Dona,
pertama aku mengenal mereka setahun lalu,
saat karena VISIku aku harus menempuh jarak ribuan kilometer,
menelan biaya jutaan dan waktu berhari-hari,
hingga sampai di sebuah kota tepi Jawa Timur, Situbondo,

kota yang memiliki jumlah pesantren melebihi jumlah bulan dalam setahun,
kota, yang agung disebut-sebut sebagai kota santri,
namun saf pertama di puluhan masjid yang kutemui disana tak pernah penuh,
kota yang meneriakkan diri sebagai kota aqidah,
namun syirih masih dilakukan bahkan berjamaah,
hingga semangat YOUTHCARE aku teriakkan,
bukan sebuah sulap lantas berubah begitu saja,
namun semangat pembangunan karakter mulai gerilya disana,


"seperti panah,
mundur bukan untuk pergi atau menyerah,
namun mencocokkan arah dan mengambil energi,
untuk melesat jauh dan tepat sasaran"
demikian salah satu status si kembar itu,

==


panah kawan,
sejak aku memiliki binaan yang punya panah,
sejak saat itu aku mulai "mencintai" panah,
mengoleksi si cantik Susan narnia,
atau searching panah,
hingga panah pertamaku datang kerumah,
bukan kepalang,
seharian aku disibukkan dengan senjata primitiv itu,

panah kawan,
sejak aku memilikinya,
aku dedikasikan diri mempelajarinya,
hingga harus ke surabaya,
hanya untuk melihat koleksi panah dan mempelajarinya,

panah kawan,
sebuah senjata sederhana,
namun senjata yang menyejarah,
dan tahukah kawan, bahwa ternyata filosofi panah sesuai hidupku,

==

panah itu kawan,
tak membutuhkan bahan bakar,
yup...hanya energi yang besar dari pemakainya,
memang butuh perjuangan,
tak semudah peluru kendali yang tinggal tekan tombol saja,
tapi inilah uniknya kawan,

panah itu,
muti mundur untuk emndapat energi,
semakin jauh mundurnya makin kuat daya dorongnya,
ya..mundur untuk mengumpulkan energi dan mencocokkan arah..
hingga sang anak panah bisa melaju kencang dan tepat sasaran.

==

panah kawan,
dan akulah sang pemanah,
akulah yang selalu melaju,

akulah yang menembus jantung dan hati puluhan sampai ratusan ribu pelajar,
akulah yang sennatiasa berlari dan bepergian ke pelosok negeri,
akulah sanga anak panah,
akulah sang penjelajah,

akulah yang mundur untuk menghimpun energi,
untuk mencocokkan arah,
untuk kemudian melaju kencang menembus sasaran,
akulah si pemanah dan panah itu sendiri,

==

akulah si pemanah,
yang memanah hati dan jantung anak-anak belia itu,
yang membakar semangat anak-anak itu,
akulah yang memprofokasi ribuan pelajar hingga pelosok desa itu,

akulah kawan,
aku yang membuat sanga anak membakar ijazahnya,
aku yang membuat sanga anak kabur dari rumahnya,
aku yang memisahkan anak dan orang tuanya,

aku kawan,
aku yang membuat sanga anak pindah sekolah,
aku yang membuat sang anak pergi ekluar negeri,
aku yang membuat orang tua menangis..

astaghfirulloh...
maafkan aku,
akulah yang membuat ribuan ibu menangis bangga pada prestasi anak-anaknya,
akulah yang membuat ibu harus menangis ditinggalkan anaknya pergi menuntut ilmu,
menjelajah dan menembus batas pulau dan negara,

akulah kawan,
aku yang memaksa ratusan anak memiliki idealisme sepertiku,
'akulah yang memaksa anak-anak itu mengikis kebahagiaan kanak-kanak
menukar dengan tanggung jawab ummat,
aku yang memaksa mereka tak tidur,
aku yang memangkas uang jajan mereka,
yang memaksa mereka ber-infaq,

akulah kawan,
akulah yang telah memanah hatimu,
memalingkanku dari kesenangan yang kau rasa,
kepada penderitaan dan perjuangan,

maaf jika aku telah memanah hatimu,
yang membuatmu menukar waktu tidur,
yang membuatmu menukar isi pikiran,
yang membuatmu mengikutiku...

maaf jika aku telah memanah hatimu,
dan hatimu tertusuk anak panahku,
menembus sampai relung terdalam,
ehem....

maaf jika aku telah memanah hatimu,
pagi di rumah YC,
10.00 wib 31 mei 2012,
mokhamad kusnan

2 komentar:

  1. ee eeiii, judulnya menjebak naah...
    "maaf jika aku telah memanah hatimu"
    kirain tentang apa gitu...
    ternyata ......

    lebih kereen dari yg kuduga... b^_^d

    BalasHapus